Dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North
America, para ahli dan peneliti dari Jerman memaparkan adanya hubungan erat
antara kurang tidur dengan penyakit darah tinggi yang berujung pada serangan jantung mendadak.
Mereka juga mencatat, karyawan dengan jam kerja 24 jam
seperti petugas medis dan personil layanan darurat, akan lebih rentan untuk
menderita serangan jantung mendadak, dikarenakan peningkatan tekanan darah dan
denyut jantung.
Baca Juaga : Sudah cukup tidur tapi masih mengantuk
" Dr Daniel Kuetting dari Universitas Bonn mengucapkan:
bahwa kurang tidur, walau hanya satu malam, dapat mengakibatkan peningkatan
yang signifikan dalam kontraktilitas jantung, tekanan darah, dan detak
jantung,".
Untuk memperlancar penelitian itu, Dr Kuetting dan rekan
merekrut 25 ahli radiologi yang sehat, termasuk 18 pria dan 1 wanita, dengan
usia di antaranya 31,6 tahun. Masing-masing peserta penelitian menjalani
kardiovaskular MRI scan, sebelum juga sesudah peserta bekerja lembur. Rata-rata
mereka hanya memiliki tiga jam tidur
perharinya.
Para peneliti itu juga mengumpulkan sampel darah dan urine
dari para peserta dan mengukur tekanan darah dan detak jantung mreka.
Setelah mengalami kurang tidur , para relawan menunjukkan
peningkatan yang signifikan pada tekanan darah dan detak jantung di karenakan
kekurangan tidur .
Selain itu, para peserta penelitian juga langsung mengalami
peningkatan yang sangat signifikan pada tingkat hormon yang merangsang tiroid
(TSH),yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
" Dr Kuetting juga memaparkan. Penelitian kusus dirancang
untuk menyelidiki kehidupan nyata yang bersangkutan dengan pekerjaan yang bisa membuat seseorang kurang tidur
Sumber :
The Sun,
"Risiko yang ditimbulkan akibat Tidur Malam Hanya 3 Jam"
Post a Comment